PERAN POLA ASUH DALAM MAMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK (2024)

Pendidikan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat foto

PERAN POLA ASUH DALAM MAMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK

PENDAHULUAN

Pada jenjang prasekolah, anak-anak diajarkan tentang cara bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka membangun hubungan baik dengan orang lain. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri anak akan tumbuh dengan stimulasi dari orang-orang di sekitarnya. Kepercayaan diri muncul karena pola asuh dan pengalaman yang dirasakan anak selama masa pertumbuhannya (Dadan Suryana, 2016).

Untuk mengembangkan kepercayaan diri anak, orang tua harus sabar memberikan stimulasi secara konsisten sampai kepercayaan diri anak berkembang. Menurut Chris Manak, hal terpenting dalam menumbuhkan rasa percaya diri adalah membangun kepercayaan diri dalam satu bidang kehidupan, yang kemudian akan menyebar ke aspek lain dalam hidup mereka. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan dukungan dan motivasi kepada anak agar kepercayaan diri mereka terstimulasi (Ariska Puspita Anggraini, 2018).

Sebagian besar orang tua menginginkan anak mereka bahagia, penuh empati, percaya diri, dan unggul dalam bidang yang mereka geluti. Rasa percaya diri merupakan salah satu pondasi penting untuk mencapai hal ini. Membangun kepercayaan diri anak dimulai dari kesadaran orang tua bahwa rasa percaya diri berasal dari dalam diri anak. Orang tua harus memberi kepercayaan kepada anak agar mereka yakin dengan kemampuan diri mereka sendiri. Ketika anak percaya bahwa ia mampu melakukan sesuatu, kemungkinan besar ia akan berhasil. Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri akan merasa sulit untuk berhasil. Memiliki anak yang percaya diri dan bahagia adalah impian setiap orang tua. Namun, banyak orang tua yang tidak tahu cara meningkatkan rasa percaya diri anak karena hal ini tidak diajarkan secara khusus di sekolah. Oleh karena itu, ajarkan anak untuk mandiri dengan melakukan hal-hal seperti mengikat sepatu, naik sepeda, dan mengikuti perlombaan. Anak-anak yang percaya diri akan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri (Dhuha Hadiyansyah, 2019).

Untuk membentuk kepercayaan diri yang baik pada anak, diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan masyarakat. Guru atau pendidik juga memiliki peran penting, karena di lingkungan sekolah, anak-anak akan menjadi individu yang berkualitas setelah mendapatkan pendidikan dari keluarga. Aspek-aspek kepercayaan diri meliputi: 1. Optimisme, selalu yakin dan menganggap segala hal perlu dicoba. 2. Keyakinan terhadap kemampuan diri. 3. Toleransi, menghargai diri sendiri dan orang lain. 4. Tidak memiliki ambisi berlebihan. 5. Tanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dan berani menerima resikonya. 6. Menghadapi segala sesuatu dengan tenang. 7. Mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain. 8. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (Ardiyana dkk., 2019).


Orang tua memainkan peran penting dalam mengenalkan aspek-aspek ini kepada anak sejak dini. Mereka harus memberikan stimulasi melalui berbagai kegiatan di rumah. Kepercayaan diri anak dipengaruhi oleh interaksi utama mereka dengan orang tua. Informasi dari orang tua lebih valid bagi anak dibandingkan informasi dari luar dan akan diingat hingga dewasa (Sunarni, 2018). Memberikan kasih sayang dan berbicara dengan lembut kepada anak dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka, sem*ntara membentak dapat membuat anak merasa tidak aman dan pesimis. Penelitian dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa anak yang sering dibentak cenderung menjadi agresif secara fisik atau verbal, serta merasa tidak aman (Darmady Darmawan, 2021).

Penelitian Rahman menyatakan bahwa perhatian seperti mendengarkan anak, menghargai mereka, dan memberi kesempatan akan membantu melatih kemandirian anak sehingga mereka menjadi optimis (Rahman, 2013). Made Ayu Anggreni menambahkan bahwa kepercayaan diri anak juga dapat dibangun melalui kegiatan bermain bersama keluarga (Anggreni, 2017). Atik Cimi dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua bukan faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan diri anak, meskipun pola asuh otoriter sering diterapkan karena anak masih membutuhkan arahan dari orang tua (Cimi dkk., 2013).

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal metode, lokasi, dan kesimpulan. Namun, fokusnya tetap sama, yaitu tentang kepercayaan diri anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peran pola asuh orang tua dalam meningkatkan kepercayaan diri anak dan mengetahui bagaimana keterlibatan orang tua dalam proses ini. Peneliti tertarik untuk mengkaji "Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri pada Anak Usia Dini" dan bagaimana orang tua dapat memberikan motivasi kepada anak agar tidak terjebak dalam rasa malu. Pengalaman yang banyak pada usia dini sangat penting untuk masa depan anak, dan untuk mendapatkan pengalaman tersebut, anak perlu memiliki keberanian untuk tampil di depan banyak orang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan motivasi kepada anak agar mereka percaya diri dan tidak takut tampil di depan umum.

PEMBAHASAN

Perkembangan Kepercayaan Diri Anak

HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3

Mohon tunggu...


Lihat Pendidikan Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

` } }) document.querySelector('.video-box-thumb').innerHTML = html_video_rec_thumb; } } } let description = document.querySelector('meta[name="description"]').content let keywords = document.querySelector('meta[name="content_tags"]').content let title = document.getElementsByTagName("title")[0].textContent; let data = { "title": title, "description": description, "keywords": keywords, "page_id": "66595e55ed64156a8d788613", "current_url": "https://www.kompasiana.com/fia47254/66595e55ed64156a8d788613/peran-pola-asuh-dalam-mambangun-kepercayaan-diri-anak", } let data_kgnow_token = { "url": "https://apis.kompas.com/api/widget/video", "Authorization": "Bearer eyJpdiI6ImhyUXB1T0dKZnJabExYbzk5SlNTMkE9PSIsInZhbHVlIjoieUZ1NlVvVDUxOHRNQ2Z2bTE2ejBoZz09IiwibWFjIjoiYWZiYzQzNTk1NTFmODMxY2IyZTBmY2E4ODYyNWQ0YjU5N2VkOTgzNmVlNjU5ZmQ4MmI1YWJmZjU2Nzg4NGVhOSJ9", } rvJixie.open("POST", "https://apis.kompas.com/api/widget/video", true); rvJixie.setRequestHeader('Authorization', data_kgnow_token.Authorization); rvJixie.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json'); rvJixie.send(JSON.stringify(data)); } getVideo(); function dateFormatJixie(value) { const monthText = ['Januari', 'Februari', 'Maret', 'April', 'Mei', 'Juni', 'Juli', 'Agustus', 'September', 'Oktober', 'November', 'Desember']; if (value) { const dateJixie = new Date(value); return dateJixie.getDate() + ' ' + monthText[dateJixie.getMonth()] + ' ' + dateJixie.getFullYear(); } else { return ""; } } function timeFormatJixie(value) { if (value) { const timeJixie = value.split(':'); if (timeJixie[0] == '00') { return timeJixie[1] + ':' + timeJixie[2]; } else { return value; } } else { return ""; } } function timeSince (value) { console.log("sini",value) if (typeof value !== 'object') { date = new Date(value); } var seconds = Math.floor((new Date() - date) / 1000); var intervalType; var interval = Math.floor(seconds / 31536000); if (interval >= 1) { intervalType = 'tahun yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 2592000); if (interval >= 1) { intervalType = 'bulan yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 86400); if (interval >= 1) { intervalType = 'hari yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 3600); if (interval >= 1) { intervalType = "jam yang lalu"; } else { interval = Math.floor(seconds / 60); if (interval >= 1) { intervalType = "menit yang lalu"; } else { interval = seconds; intervalType = "detik yang lalu"; } } } } } return interval + ' ' + intervalType; }

PERAN POLA ASUH DALAM MAMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK (2024)

FAQs

Bagaimana peran orang tua dalam membangun rasa percaya diri seorang anak? ›

Peran orang tua dalam membangun kepercayaan diri anak adalah menjadi pendengar yang baik, menunjukkan sikap menghargai, memberi kesempatan untuk membantu, melatih kemandirian anak, membantu anak agar lebih optimis,memupuk minat dan bakat anak, mengajak memecahkan masalah, mencari cara untuk membantu sesama, memberi ...

Mengapa pola asuh orang tua akan mempengaruhi sikap kemandirian seorang anak? ›

Tanpa pola asuh dan arahan dari orang tua atau pengasuh, anak tidak akan mampu mengembangkan kemandirian. Anak akan cenderung manja, tidak mau berusaha mengerjakan sendiri, dan cenderung seenaknya sendiri.

Bagaimana peran orangtua dalam mengembangkan trust sehingga menumbuhkan anak yang secure? ›

Peran orang tua dalam membangun kepercayaan diri pada anak diantaranya dapat dilakukan dengan cara menjadi pendengar yang baik, menunjukkan sikap menghargai, memberikan kesempatan anak untuk membantu, melatih kemandirian anak.

Mengapa pola asuh penting dalam perkembangan anak? ›

Pengaruh lingkungan merupakan salah satu faktor penting bagi tumbuh kembang anak. Pola asuh yang diberikan oleh orang tua atau caregiver anak dapat menciptakan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak.

Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak? ›

Hasil penelitian menunjukkaan bahwa peran yang dilakukan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak yakni orang tua dalam memberi keteladanan, orang tua dalam mengajarkan agama, orang tua dalam mengajarkan sopan santun, dan orang tua dalam menanamkan kejujuran.

Apakah pola asuh dapat mempengaruhi kepribadian seorang anak? ›

Pola asuh yang diterapkan oleh orangtua sangat mempengaruhi kepribadian anak. Orang tua perlu menerapkan sikap dan perilaku yang baik demi pembentukan kepribadian anak yang baik. Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak yang baik.

Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kemandirian anak? ›

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orangtua dalam menjadi pembimbing serta motivator sudah dilakukan secara benar usaha yang orang tua laksanakan yakni menemani anak ketika belajar, mendukung serta memberi nasihat untuk anak serta memberikan contoh.

Bagaimana sebaiknya pola asuh yang harus diterapkan orang tua pada masa kanak kanak agar perkembangan psikologis dan kognitifnya maksimal jelaskan? ›

Beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua untuk dapat memberikan pola pengasuhan yang baik pada anak adalah:
  • Memberikan pujian atas usaha yang sudah dilakukan anak. ...
  • Hindari anak dari trauma fisik dan psikis. ...
  • Penuh kasih sayang. ...
  • Tidak membandingkan anak dengan anak lain. ...
  • Tidak otoriter. ...
  • Berikan tanggungjawab.
Aug 29, 2018

Bagaimana sikap anak yang memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan? ›

Anak yang percaya diri akan bisa menerima dirinya sendiri, siap menerima tantangan dalam arti mau mencoba sesuatu yang baru walaupun sadar bahwa kemungkinan salah pasti ada serta cenderung lebih berhasil dalam melakukan apa yang ia inginkan.

Bagaimana cara membangun hubungan saling percaya antara orang tua dan anak? ›

Cara Membangun Hubungan Orang Tua dan Anak
  1. Mendengarkan Cerita Anak tanpa Menghakimi. ...
  2. 4. Ajak Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah. ...
  3. Berlibur Bersama. ...
  4. 7. Hindari Penggunaan Gawai saat Bersama. ...
  5. Sering Membaca Buku Bersama Anak.

Mengapa peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak? ›

Orang tua yang memberikan dukungan kepada anak mereka dapat membantu meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Dengan memberikan pujian, dorongan, dan perhatian positif, orang tua dapat membantu anak merasa percaya diri dan termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik. ​Kedua, pembentukan karakter atau kebiasaan.

Bagaimana pola asuh yang baik untuk anak? ›

9 Tips Pola Asuh yang Baik untuk Kesehatan Anak
  1. Menciptakan Suasana Kondusif. ...
  2. 2. Waktu Bermain yang Sehat. ...
  3. 3. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri. ...
  4. 4. Budayakan Kebiasaan Hidup Sehat. ...
  5. Bangun Kepercayaan. ...
  6. 6. Tumbuhkan Semangat Pantang Menyerah. ...
  7. 7. Hindari Pertanyaan Sarkastik. ...
  8. Mengajarkan Kejujuran.
May 4, 2022

Mengapa pola asuh orang tua memiliki peranan besar bagi perkembangan sosial emosional anak? ›

Berdasarkan hasil penelitian di atas pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional anak karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dimana anak dapat berinteraksi, keluarga juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian anak .

Faktor apa saja yang mempengaruhi pola asuh anak? ›

Menurut Edward (2006) Pola asuh orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan orang tua, lingkungan, dan budaya. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian.

Apa peranan orang tua bagi kesejahteraan diri pada setiap anak? ›

Orang tua sangat berperan penting dalam membantu membentuk karakter positif anak. Melalui komunikasi terbuka serta memberikan pengawasan, orang tua dapat mengajarkan pentingnya pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab kepada anak-anak mereka.

Bagaimana peran orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini? ›

Upaya orang tua mengoptimalkan perkembangan anak diantaranya diwujudkan dengan memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang yang optimal, memberikan asupan gizi dan nutrisi yang baik, memilih lembaga pendidikan yang berkualitas, memberikan motivasi, menyalurkan minat dan bakat anak melalui kegiatan, baik di sekolah maupun ...

Apa peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak usia dini? ›

Senada dengan hal tersebut, ada empat cara untuk meningkatkan peran orangtua dalam pendidikan anak, yaitu: a) Mengatur jadwal anak dan waktu anak, b) memantau perkembangan kemampuan akademik anak, c) memantau perkembangan kepribadian sikap, moral dan perilaku anak, dan d) memantau efektifitas waktu sekolah (Lilawati, ...

Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak anaknya? ›

Orangtua haruslah berhati-hati dalam mendidik anaknya, memilihkan tempat pendidikan yang baik, mengajarkan ilmu-ilmu keislaman pada anak sejak dini. Orangtua selayaknya membekali diri dengan ilmu agama. Ilmu agama inilah yang akan membimbing mereka dalam mendidik anak-anak mereka kelak.

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Chrissy Homenick

Last Updated:

Views: 6058

Rating: 4.3 / 5 (54 voted)

Reviews: 85% of readers found this page helpful

Author information

Name: Chrissy Homenick

Birthday: 2001-10-22

Address: 611 Kuhn Oval, Feltonbury, NY 02783-3818

Phone: +96619177651654

Job: Mining Representative

Hobby: amateur radio, Sculling, Knife making, Gardening, Watching movies, Gunsmithing, Video gaming

Introduction: My name is Chrissy Homenick, I am a tender, funny, determined, tender, glorious, fancy, enthusiastic person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.